Title : Memahami “Dingdong”: Dari Nostalgia Game Arkade Hingga Stigma Perjudian

Bagi generasi yang tumbuh di era 80-an hingga 90-an, kata “Dingdong” membangkitkan gelombang nostalgia akan masa keemasan mesin arcade. Namun, di Indonesia, istilah Dingdong tidak hanya merujuk pada mesin permainan elektronik yang membutuhkan koin, tetapi juga erat kaitannya dengan praktik perjudian dan kontroversi.
1. Apa Itu Dingdong? Sejarah dan Nama Panggilan
Secara harfiah, Dingdong adalah istilah lokal di Indonesia untuk menyebut mesin arcade atau mesin permainan koin (coin-operated game machine).
- Asal Nama: Nama “Dingdong” diyakini berasal dari suara khas yang dikeluarkan oleh mesin ketika koin dimasukkan atau saat permainan mencapai momen tertentu (misalnya, layar ‘Game Over’ atau mencapai skor tinggi), yaitu suara berulang “ding… dong… ding… dong”.
- Permainan: Awalnya, mesin Dingdong adalah tempat untuk memainkan berbagai jenis video game populer pada masanya, seperti Pac-Man, Street Fighter, King of Fighters, Time Crisis, dan banyak lagi. Mesin ini sering ditemukan di bioskop, pusat perbelanjaan, atau tempat khusus permainan (game center).
- Mekanisme: Pemain harus menukarkan uang dengan koin atau token, lalu memasukkan koin tersebut untuk mendapatkan ‘nyawa’ atau waktu bermain.
2. Bagaimana Dingdong Terkait dengan Perjudian?
Kaitan antara Dingdong dan perjudian muncul karena beberapa faktor, terutama di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, beberapa pihak mulai memodifikasi atau menggunakan mesin sejenis Dingdong untuk tujuan taruhan, yang akhirnya dikenal sebagai Judi Dingdong.
- Sifat Untung-untungan: Mesin yang dikategorikan sebagai “judi dingdong” biasanya adalah mesin ketangkasan yang cara kerjanya lebih menyerupai mesin slot atau mesin keberuntungan. Pemain memasukkan uang atau koin (yang dibeli dengan uang), dan hasil permainannya bersifat untung-untungan, bukan murni berdasarkan keterampilan.
- Modus Operandi: Dalam praktik perjudian, pemenang tidak hanya mendapatkan skor tinggi, tetapi juga berhak menukarkan hasil kemenangannya (berupa koin, kupon, atau poin) dengan hadiah bernilai uang, seperti rokok, barang elektronik, bahkan emas. Sistem ini dirancang agar pemain harus terus menerus mengeluarkan uang untuk terus bermain, menciptakan kesan seperti “pemerasan” atau taruhan.
- Izin dan Legalitas: Kegiatan perjudian Dingdong dioperasikan tanpa izin dari pihak berwenang. Pemerintah dan aparat penegak hukum secara konsisten menganggap praktik ini sebagai tindak pidana perjudian.
3. Dinamika Hukum di Indonesia
Di mata hukum Indonesia, “judi dingdong” yang melibatkan unsur taruhan dan untung-untungan dianggap sebagai perjudian dan merupakan perbuatan melanggar hukum.
- Pembedaan: Penting untuk membedakan antara mesin arcade hiburan murni (yang masih bisa ditemukan di game center modern) dengan mesin yang dimodifikasi menjadi alat perjudian. Namun, karena stigma yang kuat di masa lalu, bahkan mesin ketangkasan biasa pun seringkali dicap sebagai judi.
- Penertiban: Operasi penertiban terhadap praktik judi dingdong sering dilakukan oleh aparat kepolisian, menunjukkan bahwa aktivitas ini dilarang dan dianggap sebagai penyakit masyarakat.
Link daftar silakan di klik :Â https://panached.org/
