Jepang dan Perjudian: Sejarah, Aturan, dan Fenomena Pachinko
Title : Jepang dan Perjudian: Sejarah, Aturan, dan Fenomena Pachinko

Perjudian di Jepang memiliki sejarah yang panjang dan kompleks. Meskipun sebagian besar bentuk perjudian dilarang secara ketat, beberapa pengecualian menarik dan unik telah membentuk budaya perjudian di negara ini. Artikel ini akan mengupas tuntas seluk-beluk perjudian di Jepang, mulai dari aturan hukum, fenomena Pachinko, hingga isu-isu sosial yang mengikutinya.
Aturan Hukum Perjudian di Jepang
Secara umum, perjudian di Jepang adalah ilegal berdasarkan Pasal 185 dari Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Seseorang yang terlibat dalam perjudian ilegal, baik sebagai pemain maupun penyelenggara, bisa dikenakan sanksi pidana. Namun, ada beberapa pengecualian yang diizinkan oleh undang-undang, yang sering kali disebut “perjudian publik”. Pengecualian ini meliputi:
- Balap Kuda (Keiba): Salah satu bentuk perjudian tertua yang diakui dan diatur oleh pemerintah. Balap kuda sangat populer dan memiliki sistem taruhan yang terstruktur.
- Balap Sepeda (Keirin): Serupa dengan balap kuda, balap sepeda juga memiliki basis penggemar yang besar.
- Balap Perahu (Kyōtei): Balapan yang diadakan di danau atau sungai buatan, dengan perahu kecil bertenaga motor.
- Balap Motor (Auto Race): Balapan motor yang diadakan di lintasan oval.
- Lotere (Takarakuji): Lotere nasional yang dikelola oleh pemerintah daerah dan dikendalikan oleh pemerintah pusat. Dana yang terkumpul sering kali digunakan untuk proyek publik.
- Taruhan Sepak Bola (TOTO): Diperkenalkan untuk mendanai pembangunan stadion dan proyek olahraga lainnya.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun pengecualian ini ada, mereka dikelola dan diawasi secara ketat oleh pemerintah untuk mencegah praktik ilegal dan meminimalkan dampak sosial negatif.
Fenomena Pachinko dan Pachi-slot
Jika Anda pernah mengunjungi Jepang, Anda pasti akan melihat aula Pachinko yang ramai dengan suara gemuruh mesin dan lampu yang berkedip-kedip. Pachinko adalah permainan pinball mekanis yang sangat populer, dan dari segi hukum, ia tidak secara teknis diklasifikasikan sebagai perjudian. Alasannya adalah bahwa pemain tidak memenangkan uang tunai secara langsung.
Berikut cara kerjanya:
- Pemain membeli bola baja kecil dari mesin dan memasukkannya ke mesin Pachinko.
- Tujuan pemain adalah mengarahkan bola agar jatuh ke dalam lubang tertentu.
- Jika berhasil, mesin akan mengeluarkan lebih banyak bola sebagai hadiah.
- Bola-bola ini kemudian dapat ditukar dengan barang-barang hadiah, seperti rokok, makanan ringan, atau barang-barang mewah lainnya.
- Poin krusialnya terletak pada “barang khusus” yang bisa ditukar di luar aula Pachinko, sering kali di toko-toko kecil yang berdekatan. Toko ini akan membeli “barang khusus” tersebut dengan uang tunai.
Sistem ini, yang disebut sistem tiga toko (santen hoshiki), sengaja dibuat untuk menghindari definisi perjudian di bawah hukum Jepang. Meskipun demikian, secara praktis, Pachinko berfungsi sebagai bentuk perjudian yang luas. Industri ini menghasilkan pendapatan triliunan yen setiap tahun dan menjadi bagian tak terpisahkan dari lanskap perkotaan Jepang.
Pachi-slot, atau mesin slot Jepang, juga beroperasi dengan prinsip yang sama. Mesin ini menawarkan pengalaman bermain yang mirip dengan mesin slot di kasino, tetapi hadiahnya ditukarkan dengan cara yang sama seperti Pachinko untuk menghindari sanksi hukum.
Isu dan Kontroversi
Fenomena Pachinko tidak lepas dari kontroversi. Beberapa isu utama yang sering diangkat adalah:
- Kecanduan Perjudian: Jutaan orang Jepang dilaporkan mengalami kecanduan terhadap Pachinko. Meskipun tidak diklasifikasikan sebagai perjudian, dampaknya terhadap kehidupan sosial dan finansial pemain sangat nyata.
- Kriminalitas: Meskipun industri ini diawasi ketat, ada kekhawatiran tentang keterlibatan yakuza (mafia Jepang) dalam operasi ilegal yang terkait dengan Pachinko dan sistem pertukaran hadiah.
- Anak-anak yang Ditinggalkan: Kasus tragis di mana anak-anak ditinggalkan di dalam mobil saat orang tua mereka bermain Pachinko telah menjadi masalah serius, memicu seruan untuk regulasi yang lebih ketat.
Masa Depan Perjudian di Jepang
Pada tahun 2018, pemerintah Jepang mengesahkan undang-undang yang memungkinkan pembangunan Resor Terpadu (Integrated Resorts), yang mencakup kasino, hotel, pusat perbelanjaan, dan fasilitas hiburan lainnya. Langkah ini menandai perubahan signifikan dalam kebijakan perjudian Jepang. Meskipun mendapat dukungan dari para pendukung yang melihatnya sebagai sumber pendapatan pariwisata yang besar, kebijakan ini juga menuai kritik dari mereka yang khawatir akan meningkatnya masalah sosial seperti kecanduan judi.
Pembangunan kasino pertama di Jepang diharapkan akan membuka babak baru dalam sejarah perjudian di negara ini, membawa bentuk perjudian yang lebih konvensional dan transparan, tetapi juga tantangan baru dalam mengelola dampaknya terhadap masyarakat.
Dengan demikian, perjudian di Jepang adalah fenomena yang unik. Ia mencerminkan interaksi antara tradisi, regulasi yang ketat, dan inovasi yang kreatif untuk mengakomodasi kebutuhan hiburan masyarakat. Dari balap kuda yang diatur pemerintah hingga Pachinko yang kontroversial, perjudian tetap menjadi bagian penting dan kompleks dari budaya modern Jepang.
Link daftar silakan di klik : https://panached.org/